Yuk Wujudkan Panti Sehat Bersama Pedooli Untuk Berbagi Ke Saudara Kita
"Barangsiapa yang memberi makan kepada seorang mukmin hingga membuatnya kenyang dari rasa lapar, maka Allah akan memasukkannya ke dalam salah satu pintu surga yang tidak dimasuki oleh orang lain." (HR. Thabrani).
Mengkonsumsi makanan sehat dan vitamin sangatlah penting. Namun tidak semua orang mampu memenuhinya, salah satunya karena terkendala biaya. Bahkan masih banyak orang yang tidak bisa memenuhi kebutuhan makan tiga kali sehari. Sekalinya mereka makan, mereka hanya bisa menyantap hidangan sederhana seperti tempe, tahu, dan ikan asin. Daging dan buah adalah kemewahan bagi mereka.
Tentang Panti Asuhan
Ada banyak panti asuhan di berbagai daerah di Indonesia yang mengalami hal serupa. Salah satunya adalah Panti Asuhan Hidayatus Sholihin yang berlokasi di Demak, dekat perbatasan Semarang. Kepala yayasannya, Pak Ruman, sempat dinyatakan positif Covid-19. Namun karena bergejala ringan, ia hanya melakukan isolasi mandiri. Dan karena keterbatasan biaya, tak ada tindakan penanganan penyebaran virus yang khusus selain menghimbau anak-anak untuk menggunakan masker dan rutin mencuci tangan.
Pengelola panti bahkan tidak bisa menyediakan makanan sehat maupun vitamin bagi anak-anak. Bukannya tak mau, hanya saja keterbatasan finansial menghambat memaksa mereka untuk menyediakan hanya dua hidangan per anak setiap harinya dengan hanya satu tipe protein atau sayuran. Mereka juga tidak mampu menyediakan vitamin dan madu. Anak-anak di panti hanya bisa mengkonsumsi madu saat ada donatur yang mengirimkannya ke panti.
Kisah memilukan lainnya datang dari Panti Asuhan Nurul Hasanah di Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Ada 35 anak tinggal di dalamnya. Dan selama pandemi, ada 4 orang anak terserang virus Covid-19. Sayangnya pengelola panti tidak bisa bertindak banyak selain menyediakan hidangan sederhana (seperti biasanya) dan menghimbau mereka untuk melakukan isolasi mandiri.
Padahal ada banyak anak-anak berprestasi yang tinggal di panti asuhan, namun prestasinya tak dibarengi dengan asupan nutrisi yang memadai. Endah (15) yang tinggal di Panti Asuhan Ar-Ridho, misal. Meski masih memiliki orang tua, keterbatasan ekonomi memaksa orang tuanya untuk mengirim Endah ke panti asuhan. Telah tinggal di sana sejak SMP, Endah terdorong untuk bisa jadi anak yang berprestasi baik di sekolah maupun di panti asuhan.
Saat ini Endah sedang menempuh pendidikan di SMK dengan mengambil jurusan perbankan. Ia memilih program studi ini karena ia bercita-cita menjadi banker. Bukan hanya karena ia ingin menjadi pengelola keuangan yang baik, namun juga karena ia ingin membantu perekonomian keluarganya. Jika sudah sukses nanti, ia bahkan bercita-cita ingin membantu perekonomian orang di sekitarnya.
Tak hanya Endah, ada pula Sabrina yang tinggal di Panti Asuhan Kelor, Gunung Kidul, Yogyakarta, yang juga harus mengalami situasi serupa. Di balik prestasinya yang luar biasa, ia tak mendapat asupan nutrisi yang memadai. Lagi-lagi keterbatasan finansial menghambat pengelola panti untuk menyediakan vitamin dan makanan bernutrisi. Yang menarik, meski dengan bahan makanan seadanya, Sabrina yang suka memasak dapat memproses bahan masakan tersebut menjadi hidangan yang lezat.
Sabrina kemudian menyalurkan kegemarannya dengan mengambil jurusan Tata Boga di SMK. Mengagumkan, jurusan itu dipilihnya karena ia bercita-cita menjadi koki. Dengan menjadi koki, ia yakin akan jadi lebih mudah baginya untuk menyediakan makanan yang sehat dan lezat bagi orang-orang yang membutuhkan.
Kebutuhan Panti Sehat
Selain Endah dan Sabrina, masih banyak anak-anak – dengan pencapaiannya masing-masing – yang tinggal di dalam panti asuhan dengan persediaan makanan yang sangat minim. Bukan hanya makanan sehat yang mereka butuhkan, namun juga mereka butuh vitamin untuk menjaga sistem imun di tubuhnya.
Melihat kisah ini, Pedooli bersama Beramal Jariyah ingin mengajak Sahabat Pedooli untuk mendukung mereka dalam mencapai impiannya dengan memberikan asupan nutrisi yang memadai!
Penggunaan Dana Panti Sehat
Pedooli menargetkan untuk mengumpulkan Rp 54.180.330,- (lima puluh empat juta serratus delapan puluh ribu tiga ratus tiga puluh rupiah) dengan total RAB yang diperlukan sebagai berikut:
Info Kontak
Jika Anda memiliki pertanyaan tentang kampanye donasi ini, jangan ragu untuk menghubungi Pedooli di 0813 1488 1515 atau melalui email di hello@pedooli.id