preloader

Campaign Tutup

Edukasi

100%

Rp 51,735,012

Terkumpul dari Rp. 46,500,000

0 Hari

Rumah Quran Tunarungu

Dukung Ustad Dadi dan santrinya membangun Pesantren Tunarungu                                 


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya”. (HR. Bukhori).

 

Agama Islam mengajarkan kepada seluruh umatnya untuk senantiasa mendalami dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur'an. Sebab di dalamnya terdapat hikmah dan petunjuk bagi seluruh umat Islam.

Berita baiknya, dewasa ini semakin banyak sekolah tahfidz dibangun untuk memperkuat pengetahuan Al-Qur'an di semua komunitas. Salah satu sekolah ini adalah Rumah Quran Tunarungu yang dirintis oleh Ustadz Dadi yang telah menjadi tuli saat berusia 12 tahun. Dengan penghafalan dan kecintaannya terhadap Al-Qur'an sejak kecil, Ustadz Dadi mengabdikan diri untuk mengajar anak-anak tunarungu untuk menghafal Al-Qur'an. Dengan fasilitas yang minim di sekolahnya, ia menawarkan kelas gratis bagi siswa yang ingin belajar Al-Qur'an menggunakan bahasa isyarat.

Dalam mendukung perjuangan Ustadz Dadi, Pedooli berupaya menjadi jembatan antara para donatur yang ingin membantu membangun dan memfasilitasi sekolah ini menjadi lebih baik untuk belajar dan mengajar Al-Qur'an bagi mereka yang berkebutuhan khusus.




Uztadz Dadi – dalam misi untuk membantu orang tuli

Didirikan oleh Ustadz Dadi, yang menjadi tuli sejak usia dini, sekolah tahfidz mencerminkan keinginannya untuk terus menghafal Al-Qur'an dan mengajarkannya kepada tunarungu sesamanya. Ustadz Dadi dengan sukarela menyediakan waktunya untuk mengajar dan sekolah tidak memungut biaya apapun, meskipun Ustadz menerima pembayaran seikhlasnya dari para santri. Sekolah tersebut merupakan satu-satunya sekolah tahfidzul tunarungu di wilayah Jawa Barat.

Meskipun kesulitan belajar dan menghafal Al-Qur'an dan keterbatasan fasilitas sekolah, santri di sekolah ini memiliki motivasi yang sangat tinggi untuk belajar. Beberapa santri datang jam 8 pagi dengan tangan bergerak saat mereka mulai belajar menggunakan bahasa isyarat. Fasilitas sekolah sangat minim dengan kelas berlangsung di ruangan terbatas dengan hanya papan tulis kecil yang digunakan untuk mengajar.

“Air mata saya selalu jatuh ketika melihat betapa rajinnya para santri dalam menuntut ilmu. Namun, saya tidak mampu menyediakan tempat belajar yang memadai,” demikian menurut Ustadz Dadi. “Saya hanya mengajar mereka menggunakan papan tulis kecil. Beberapa belajar di teras karena tidak ada cukup ruang di kelas. Ya Allah, semoga ada jalan bagi mereka untuk bisa menghafal Al-Quran.”

“Mereka tidak bisa mendengar apa-apa, tetapi mereka bisa merasakan betapa indahnya membaca ayat-ayat Al Quran meski hanya menggunakan tangan,” lanjut Ustadz Dadi sambil melambai-lambaikan tangan menggunakan bahasa isyarat. Selama mengajar di Rumah Quran Tunarungu, suka duka pasti dirasakan. "Mereka sering menangis karena menghafal sebuah ayat bisa memakan waktu berhari-hari. Namun, tangisan mereka berhenti ketika mereka mengayunkan jemari mereka dengan lancar."

Sebenarnya, Ustadz Dadi tidak mengalami tuli sejak lahir. Beliau sempat menghafal Al-Quran sejak umur 5-12 tahun secara normal. Hingga suatu hari, takdir itu datang. Tiba-tiba Allah Subhanahu wa Ta'ala cabut pendengarannya. Hidupnya untuk sementara dipenuhi dengan keheningan dan kesedihan, meskipun itu telah digantikan oleh kegembiraan yang dia dapatkan dari mengajar murid-muridnya belajar Al-Qur'an.



Keindahan Al-Quran untuk semua

Salah satu santri tunarungu di sekolah tersebut adalah Aditya. Dia sering merasa sedih ketika melihat teman-temannya menghafal Al-Qur'an, sementara dia tidak pernah mendengar bacaan Kitab Suci.

Aditya sering di-bully oleh orang-orang di sekitarnya karena gangguan pendengaran dan bicaranya yang tidak jelas dan mungkin terdengar seperti bertele-tele. Namun, Aditya tetap berkomitmen dan bercita-cita untuk menghafal 30 juz Al-Qur'an dan mengajarkannya kepada para tunarungu di seluruh Indonesia.

Sebagian besar orang tuli tidak pernah tahu betapa indahnya suara bacaan Al-Qur'an. Namun, di dunia mereka yang sepi, hati mereka diramaikan oleh sabda indah Allah Subhanahu wa Ta'ala yang menyemangati mereka untuk menghafal Al-Qur'an, sesulit apapun rintangannya.

Semangat menghafal Al-Qur'an mereka patut menjadi contoh bagi kita yang terlahir dengan kondisi fisik yang lebih beruntung.


Penggunaan dana

Pedooli sedang mencari bantuan Anda dalam meringankan upaya saudara-saudara tunarungu kita menghafal Al-Qur'an, dengan menawarkan untuk memperbaiki fasilitas sekolah dan secara resmi mendaftarkan sekolah sebagai yayasan, sehingga mereka dapat dengan mudah mengumpulkan sumbangan. Semoga donasi Anda dengan Sadaqah Jariyyah (amal yang terus mengalir). Jazaakumuullahu Khairan.

Jumlah yang ditargetkan dari Rp46.500.000 untuk sekolah akan digunakan untuk hal-hal berikut:


·      Laptop                                     Rp8,000,000

·      Printer                                     Rp2,500,000

·      Proyektor + Layar               Rp7,000,000

·      Iqra + Alquran                       Rp1,000,000

·      Karpet                                      Rp800,000

·      Alat Tulis Kantor                  Rp1,000,000

·      Lemari                                     Rp1,200,000

·      Alat Kebersihan                   Rp500,000

·      White board                           Rp600,000

·      Banner 1x5 m2                     Rp100,000

·      Meja ngaji                               Rp800,000

·      Tenaga pengajar (6 bln)   Rp18,000,000

·      Legalitas Yayasan                Rp5,000,000

                                                           Rp46,500,000

 

Mitra kami

Pedooli bermitra dengan beramaljariyah.org, sebuah yayasan di Indonesia yang dimulai pada tahun 2020, dalam membantu penggalangan dana untuk sekolah Ustadz Dadi. Beramaljariyah.org memiliki visi menjadi organisasi dakwah, sosial, dan kemanusiaan terkemuka yang adil dan amanah. Sejauh ini, organisasi tersebut telah mengumpulkan lebih dari SGD3 juta dalam bentuk donasi untuk proyek-proyek sosial di Indonesia.

Beramaljariyah.org akan memastikan bahwa dana tersebut digunakan dengan baik untuk membangun masjid dan akan memantau kemajuan renovasi. Mitra kami akan memberikan pembaruan rutin tentang renovasi, yang akan kami bagikan dengan semua donatur. Informasi lebih lanjut tentang organisasi dapat ditemukan di situs web mereka www.beramaljariyah.org.


Info kontak

Jika Anda memiliki pertanyaan tentang kampanye donasi ini, jangan ragu untuk menghubungi Pedooli di 0813 1488 1515 atau melalui email di hello@pedooli.id

Pengiriman donasi:

  • Kamis (25/11/2022) pengiriman donasi terhimpun, senilai Rp. 49.151.024 ke rekening BCA ******8787 a/n YAYASAN SAHABAT BERAMAL JARIYAH


Penyaluran manfaat:

  • Jumat (26/11/2022) proses awal memperbaiki fasilitas sekolah dan secara resmi mendaftarkan sekolah sebagai yayasan, sehingga mereka dapat dengan mudah mengumpulkan sumbangan.

Terima kasih Sahabat Pedooli, semoga kePedoolian kita, senantiasa diberkahi oleh Allah SWT dan menjadi manfaat untuk saudara-saudara kita yang membutuhkan. Aamiin.

1657692747T8Q0TK0UkMRe57tPiGSqOZ4Q0v3729sBbmgkPmmd.png
15 Nov 2021
Fachri Kardiman
Rp 100,186
05 Nov 2021
Erlangga W
Rp 1,000,524
05 Nov 2021
Erly
Rp 50,529

Pedooli

Tidak akan merugi hanya karena sedekah untuk berbagi