preloader
Meninggikan Derajat dengan Tawadhu

29 Jun

Meninggikan Derajat dengan Tawadhu

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan". (QS. Al-Mujadalah ayat 11)

Janji Allah pasti, bahwa orang beriman dan berilmu akan ditinggikan derajatnya. Selain menuntut ilmu, salah satu amalan agar ditinggikan derajatnya oleh Allah yaitu tawadhu, sesuai dalam salah satu sabda Rasulullah:

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {مَنْ تَوَاضَعَ لِلهِ رَفَعَهُ اللهُ وَمَنْ تَكَّبَرَ وَضَعَهُ اللهُ}

Nabi saw. bersabda, “Siapa yang tawadhu’ karena Allah, maka Allah akan mengangkat (derajat) nya (di dunia dan akhirat), dan siapa yang sombong maka Allah akan merendahkannya” (HR. Ibnu Mandah).

Secara bahasa, arti dari tawadhu adalah ketundukan dan rendah hati. Asal katanya berasal dari Tawaadha'atil ardhu yang berarti tanah itu lebih rendah daripada tanah di sekelilingnya. Memiliki sifat tawadhu berarti merasa diri kita orang biasa, sekalipun memiliki banyak kelebihan.

Orang yang tawadhu itu bukan ia yang ketika merendah untuk meroket, ketika menganggap dirinya lebih tinggi dari yang dilakukannya. Tetapi, orang yang tawadhu adalah orang yang ketika merendah (tawadhu) menganggap dirinya lebih rendah dari yang dilakukannya.

Menurut Yunahar Ilyas dalam bukunya “Kuliah Akhlaq” sikap tawadhu’ itu akan membawa jiwa manusia kepada ajaran Allah, melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Membimbing dan membawa manusia untuk menjadi seorang yang ikhlas, menerima apa adanya. Membawa manusia ke suatu tempat di mana berkumpulnya orang-orang yang ikhlas menerima apa adanya. Sehingga tidak serakah, tamak, dan untuk selalu berprilaku berbakti kepada Allah, taat kepada Rasul Allah, dan cinta kepada makhluk Allah. Apabila perilaku manusia sudah seperti ini maka di sebut bersikap sikap tawadhu.

Adapun tawadhu di antaranya dapat dilakukan melalui amalan berikut ini:

  1. Tawadhu ketika Berdoa

  2. Tawadhu kepada Orang Tua

  3. Tawadhu kepada Sesama Manusia

  4. Tawadhu dalam Memohon

  5. Tawadhu dalam Berdzikir

Bagikan