preloader
Memasuki 10 Hari Pertama Dzulhijjah, Ini Keutamaan dan Amalan yang Sayang Dilewatkan!

21 Jun

Memasuki 10 Hari Pertama Dzulhijjah, Ini Keutamaan dan Amalan yang Sayang Dilewatkan!

“Tidak ada hari yang amal shalih lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari yang sepuluh ini (10 awal Dzulhijjah).” Para sahabat bertanya: “Apakah lebih baik daripada jihad fisabilillah?” Beliau bersabda, “Iya. Lebih baik daripada jihad fisabilillah, kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan harta dan jiwa raganya kemudian dia tidak pernah kembali lagi (mati syahid).” (HR. Al Bukhari)


Ilustrasi Beramal di Bulan Dzulhijjah

Sumber: freepik.com

Masya Allah, ternyata hari ini 21 Juni 2023 Masehi, bertepatan dengan 2 Dzulhijjah 1444 Hijriyah. Sebelum menyambut momen berharga di Bulan Dzulhijjah yaitu Idul Adha 1444 H, mari kita bersama-sama memanfaatkan momen 10 hari pertama di Bulan Dzulhijjah. Adapun sebab 10 hari pertama di Bulan Dzulhijjah ini menjadi istimewa dikarenakan ada keutamaan dan amalan yang sayang jika dilewatkan! Di antara keutamaan dan amalan tersebut adalah sebagai berikut:


1. Islam disempurnakan oleh Allah pada Bulan Dzulhijjah

Allah berfirman dalam QS. Al-Maidah ayat 3 yang artinya:

“Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan telah Aku sempurnakan nikmat-Ku atas kalian, dan Aku telah meridhoi Islam itu agama bagi kalian.”  (Qs. Al Maidah: 3)

Melansir dari muslim.or.id bahwa Para ulama sepakat bahwa ayat itu turun di bulan Dzulhijjah saat haji wada’ di hari Arafah.


2. Puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah

“Puasa Asyura dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu, dan puasa Arafah itu dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. An Nasa'i)

Berdasarkan hadis di atas bahwa pada 9 Dzulhijjah merupakan momen berharga bagi Umat Islam, karena pada hari tersebut terdapat ibadah sunnah yang sangat sayang jika dilewatkan yaitu Puasa Arafah. Sama-sama dapat menghapuskan dosa, namun Puasa Arafah berkahnya dilipatgandakan oleh Allah karena akan menghapus dosa selama 2 tahun. 


3. Pelaksanaan Lebaran yaitu Idul Adha

Pada 10 Dzulhijjah merupakan momen dilaksanakannya Hari Raya Lebaran Idul Adha. Melansir dari yufid.com Setiap muslim hendaknya memahami hikmah disyariatkannya hari raya ini. Hari ini adalah hari bersyukur dan beramal kebajikan. Maka janganlah dijadikan sebagai hari keangkuhan dan kesombongan; janganlah dijadikan kesempatan bermaksiat dan bergelimang dalam kemungkaran seperti; nyanyi-nyanyian, main judi, mabuk-mabukan dan sejenisnya. Hal mana akan menyebabkan terhapusnya amal kebajikan yang dilakukan selama sepuluh hari.

Pada hari itu juga disyariatkan untuk mengumandangkan Takbir Mutlaq. Yaitu pada setiap saat, siang ataupun malam sampai shalat Ied. Dan disyariatkan pula takbir muqayyad, yaitu yang dilakukan setiap selesai shalat fardhu yang dilaksanakan dengan berjamaah; bagi selain jamaah haji dimulai dari sejak Fajar Hari Arafah dan bagi Jamaah Haji dimulai sejak Dzuhur hari raya Qurban terus berlangsung hingga shalat Ashar pada hari Tasyriq.


4. Pelaksanaan Ibadah Haji

Amal ini adalah amal yang paling utama, berdasarkan berbagai hadits shahih yang menunjukkan keutamaannya, antara lain : sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Dari umrah ke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yang dikerjakan) di antara keduanya, dan haji yang mabrur balasannya tiada lain adalah Surga“


5. Darah-darah Hewan Kurban ditumpahkan Terbanyak di Bulan Dzulhijjah

Kurban merupakan ibadah yang khusus dilaksanakan pada Bulan Dzulhijjah tepatnya saat momen Idul Adha. 

Selain itu pada momen Idul Adha, Kurban merupakan ibadah yang paling dicintai oleh Allah, hal tersebut sesuai diriwayatkan dalam hadits:

Dari 'Aisyah menuturkan bahwa Rasulullah SAW  bersabda, “Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya.” (HR. al-Tirmidzi: 1413 dan Ibnu Majah: 3117) 

Bagikan