16 Feb
Sukses adalah sesuatu yang semua orang impikan. Sukses kemudian dimaknai bermacam-macam, di antaranya memiliki banyak materi, pekerjaan yang mumpuni, strata sosial yang tinggi, memiliki keluarga yang bahagia. Namun sejatinya memaknai sukses itu tidak harus selalu diukur oleh standar sosial yang ada, tapi sukses pada dasarnya adalah berhasil, terlepas dari apapun keberhasilan itu.
Apa resolusi sukses kamu di 2022?
Dalam tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz Abdul Adzim, sukses itu adalah sebagai berikut:
من علامة النجاح في النهايات الرجوع إلى الله في البدايات
Artinya: Di antara ciri kesuksesan di akhir perjalanan, yaitu tetap kembali (dan bersandar) kepada Allah (seperti) di awal perjalanan.
Langkah menuju kesuksesan itu ada berbagai macam cara, tidak semua orang harus memiliki cara yang sama. Namun, dalam agama Islam cara tersebut bisa ditempuh melalui langkah:
Ikhtiar
Setiap akan melangkah, serta mengambil sebuah keputusan selalu menyandarkan kepada Allah Subhanahu wata'ala, bukan menggunakan akal yang terbatas. Selanjutnya, maksimal dan totalitas di dalam pilihan. Mengawali usaha dengan menyebut nama Allah Subhanahu wata'ala “Bismillah” dan akhirnya-pun tetap memuji Allah Subhanahu wata'ala “Alhamdulillah”. Sahabat Ali berkata “Bekerjalah untuk duniamu, seolah-olah engkau akan hidup selamanya, dan bekerjalah untuk akhiratmu seolah-olah engkau akan mati esok pagi”.
Berdoa
Berdoa kepada Allah Subhanahu wata'ala, secara totalitas, dengan berkeyakinan bahwa manusia tidak akan bisa mencapai kesuksesan dan kejayaan, kecuali atas pertolongan Allah Subhanahu wata'ala. Sehebat apa-pun, disitulah rahmat dan pertolongan Allah Subhanahu wata'ala, karena manusia tidak memiliki daya apa-pun, kecuali atas daya dan upaya-Nya.
Tawakkal
Pasrah secara totalitas kepada Allah Subhanahu wata'ala atas semua yang telah di usahakan, Allah maha berkehendak atas segalanya. Tidak satupun di alam semesta ini, kecuali atas kehendak-Nya. Allah Subhanahu wata'ala berfirman yang artinya “....Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakkal” (QS Ali Imran (3:159)
