10 Nov
وَاَنْفِقُوْا مِنْ مَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ
قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُوْلَ رَبِّ لَوْلَآ
اَخَّرْتَنِيْٓ اِلٰٓى اَجَلٍ قَرِيْبٍۚ فَاَصَّدَّقَ وَاَكُنْ مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ
Dan
infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian
datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), “Ya
Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi,
maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.” (Q.S.
Al-Munafiqun: 10)
Seperti yang telah termaktub pada Q.S. Al-Munafiqun di atas, bahwa sedekah termasuk dalam perintah Allah Subhanahu wata'ala, serta disebutkan juga bahwa barang siapa yang bersedekah maka ia akan termasuk ke dalam golongan orang-orang saleh. Sedekah sendiri terbagi atas sedekah wajib (zakat) dan sedekah sunnah (at-tatawwu) atau awamnya disebut dengan infak.Selain memang merupakan perintah Allah, ada banyak keutamaan sedekah yang begitu indah ketika dilakukan. Di antaranya adalah:
Bukan mengurangi harta, justru sedekah akan membawa keberkahan kepada harta yang dimiliki, tak hanya untuk harta tapi pribadi yang mengamalkan sedekah itu sendiri juga akan ditambah kemuliaan dan ditinggikan derajat baik di dunia maupun akhirat. Sesuai dalam hadis yang tertuang berikut ini:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، عن رَسُولَ اللَّهِ صلّى الله عليه وسلّم قَالَ : مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ، وَمَازادَ اللهُ عَبْداً بعَفْوٍ إِلاَّ عِزّاً،
وَمَا تَوَاضَعَ أحَدٌ للهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللهُ. رواه مسلم وغيره
“Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Tidaklah sedekah itu mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambah bagi seorang hamba dengan pemberian maafnya (kepada saudaranya,) kecuali kemuliaan (di dunia dan akhirat), serta tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah kecuali Dia akan meninggikan (derajat)nya (di dunia dan akhirat).’” (HR. Muslim No. 2588 Syarh Shahih Muslim) Shahih.
من أنفق زوجين في سبيل الله، نودي في الجنة يا
عبد الله، هذا خير: فمن كان من أهل الصلاة دُعي من باب الصلاة، ومن كان من أهل
الجهاد دُعي من باب الجهاد، ومن كان من أهل الصدقة دُعي من باب الصدقة
“Orang memberikan menyumbangkan dua harta di
jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga: “Wahai
hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan”. Jika ia berasal dari golongan
orang-orang yang suka mendirikan shalat, ia akan dipanggil dari pintu shalat,
yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad, jika
ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu
sedekah.” (HR. Bukhari No.3666, Muslim No. 1027)
Surga merupakan balasan terbaik bagi umat muslim di alam akhirat,
pernyataan tersebut juga disebutkan dalam Al-Qur’an. Terdapat 8 pintu surga, di
antaranya pintu doa (Baab As-Shalat), pintu berjuang (Baab Al-Jihad), pintu
puasa (Baab Ar-Rayyan), pintu amal (Baab Al-Shadaqah), pintu iman (Baab
Al-Iman), Pintu Pengekangan & Kemarahan (Baab Al-Kadzimi Al-Ghaiz wal
Affina anin naas), Pintu bagi mereka yang puas dengan Allah (Baab Al-Razeen),
Pintu Pertobatan (Baab Al-Tawban). Dan yang dimaksud dalam dalil tersebut
adalah pintu amal (Baab Al-Shadaqah).
إِنَّ الْمُصَّدِّقِينَ وَالْمُصَّدِّقَاتِ
وَأَقْرَضُوا اللَّهَ قَرْضاً حَسَناً يُضَاعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ
“Sesungguhnya
orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan
kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya)
kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (QS. Al Hadid: 18)
Jika kita
menggunakan harta untuk berfoya-foya maka kita akan tercukupkan di hari ini namun
tidak di hari esok, lalu jika kita menabung harta kita maka akan tercukupkan di
hari ini dan di hari esok, namun jika kita menabung dan apalagi bersedekah kita
akan tercukupkan di hari ini, di hari esok, dan juga mencukupkan di hari-hari
mereka yang membutuhkan.