14 Dec
Penentuan awal puasa atau Ramadhan 2023 akan ditentukan melalui sidang isbat oleh Kementerian Agama. Namun jika ditelisik lagi, berdasarkan kalender Islam, 1 Ramadhan 1445 Hijriyah sekaligus hari pertama dilaksanakannya puasa sudah bisa diprediksi, yang akan jatuh pada pada hari Kamis, 23 Maret 2023. Berdasarkan hitungan tersebut, pada hari ini kita sudah memasuki 100 hari sebelum Ramadhan 1445 Hijriyah.
“Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah, diwajibkan kepada kalian ibadah puasa, dibukakan pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka serta syetan-syetan dibelenggu” (HR. Ahmad)
Berdasarkan hadis di atas, disebutkan bahwa Bulan Ramadhan sendiri merupakan bulan yang penuh berkah. Layaknya menyambut tamu, kita selalu melakukan persiapan berupa jamuan dan hidangan yang menggugah selera, hingga rumah yang dibuat lebih bersih dan rapi, Bulan Ramadhan merupakan “Tamu Agung” yang sebaik-baiknya disambut dengan penuh persiapan yang baik dan matang dibandingkan menyambut tamu seperti biasanya.
Visualisasi persiapan menyambut Bulan Ramadhan
Sumber: Pexels
Lantas, memasuki 100 hari sebelum Ramadhan 1445 H/2023 M, hal apa yang perlu dipersiapkan?
1. Membayar Hutang Puasa
Hal pertama yang sifatnya wajib dilakukan adalah mengingat lagi apakah kita memiliki hutang puasa. Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 184 yang artinya:
“(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
Selain menjadi alarm pengingat untuk diri sendiri, hendaknya juga kita perlu mengingatkan kepada keluarga, pasangan atau teman agar segera membayar jika terdapat hutang puasa sebelum memasuki bulan Ramadhan. Demikian juga membantu membayar fidyah yang belum terbayarkan, untuk orang tua atau saudara yang tidak bisa menjalankan ibadah puasa
2. Memperdalam Ilmu Agama
Melansir rumaysho.com bahwa “Seseorang tidak dikatakan baik jika hanya berilmu sedangkan amalan tidak ada. Berilmulah setelah itu beramal. Amalan tanpa ilmu jadi sia-sia, ilmu tidak membuahkan amalan pun tidak menunjukkan kebaikan.” Ungkapan yang seolah menjadikan ilmu dan amal satu kesatuan yang berkesinambungan.
Maka salah satu cara terbaik untuk menyambut Ramadhan adalah dengan ilmu yaitu belajar lagi hal terkait dengan Ramadhan. Mulai dari keutamaan, hukum-hukum dan ibadah yang disyariatkan di bulan Ramadhan. Islam adalah agama yang mulia dan dibangun di atas ilmu, bukan di atas tradisi atau perasaan.
3. Meningkatkan Amal Ibadah
Masih berkaitan dengan ungkapan di poin sebelumnya, bahwa ilmu tidak membuahkan amalan pun tidak menunjukan kebaikan, maka hendaknya setelah memperdalam ilmu agama, dilakukan sebuah pemanasan dengan meningkatkan amal ibadah.
Hal tersebut bisa dilakukan dengan amalan-amalan sunnah seperti shalat sunah, puasa sunnah, juga bisa dilakukan dengan bersedekah dan meningkatkan bacaan Al-Qur’an, bila perlu lengkap dengan terjemahan agar kita bisa memahami ayat-ayat Allah dan dapat menjadi pendorong semangat ibadah kita. Meningkatkan amal ibadah ini walaupun dilakukan secara perlahan dan sedikit demi sedikit tetapi yang terpenting adalah konsisten, karena sesungguhnya Allah menyukai sesuatu yang dilakukan secara terus-menerus.
“Dan sungguh, amalan yang paling dicintai oleh Allah yaitu yang dikerjakan secara terus-menerus walaupun sedikit” (HR Bukhari dan Muslim)
4. Menjaga Kesehatan
Salah satu hal yang menjadi penting dan sebenarnya mudah, namun seringkali kita menjadi lalai dalam melakukannya adalah menjaga kesehatan. Ketika kita sehat kita memiliki banyak keinginan untuk diwujudkan, tetapi jika kita sakit kita hanya memiliki satu keinginan yang bisa diwujudkan, yaitu untuk bisa sehat kembali.
Seperti yang sudah tertulis di awal bahwa Bulan Ramadhan merupakan “Tamu Agung” yang hendak disambut dengan sebaik mungkin, tentunya seluruh persiapan akan terasa sia-sia jika kita berada dalam kondisi sakit. Menjaga kesehatan bisa dilakukan dengan mulai membiasakan mengkonsumsi makanan dan minuman yang hanya dibutuhkan dan membawa manfaat bagi tubuh, berolahraga, dan tentunya selalu berpikiran positif agar membawa energi positif pula untu tubuh kita.